Halaman

Jumat, 28 Januari 2011

Penampakan UFO Sudah Ada Di Jaman Nabi Muhammad SAW


Benda Terbang Aneh (BETA) identik dengan makna dari istilah bahasa Inggris: Unidentified Flying Object (UFO) atau sering kali disebut sebagai benda terbang tak dikenal adalah istilah yang digunakan untuk seluruh fenomena penampakan benda terbang yang tidak bisa diidentikasikan oleh pengamat dan tetap tidak teridentifikasi walaupun telah diselidiki. Berikut beberapa catatan mengenai penampakan UFO dari zaman kuno, termasuk pada jaman Nabi Muhammad SAW :

1. Sastra Hindu Kuno, Ramayana.
Menguraikan penggunaan mesin terbang rumit, yang kemudian menjadi objek terhadap spekulasi tentang BETA.
2. Penulis Romawi, Iulius Obsequens.
Menulis bahwa pada tahun 99 SM, “Di Tarquinia menjelang matahari terbenam, objek bulat, seperti globe, perisai bundar atau bulat, terbang di langit dari barat menuju timur“.
3. Pada Jaman Nabi Muhammad SAW.
Usaid bin Hudhair melihat gumpalan awan yang menyerupai payung. Awan tersebut terlihat sangat indah dihiasi dengan benda berkedip-kedip seperti lampu bergantungan, terang bercahaya. Akhirnya awan tersebut terbang lebih tinggi kemudian menghilang.
4. Pada Tanggal 24 September 1235.
Jendral Yoritsune dan pasukannya mengamati bola aneh bercahaya yang terbang dengan pola tak beraturan di langit malam dekat Kyoto, Jepang. Penasihat jendral menyuruhnya agar tidak usah khawatir, itu hanyalah angin yang menyebabkan bintang kelihatan bergoyang.
5. Pada Tanggal 14 April 1561.
Langit di atas Nuremberg, Jerman, dilaporkan bahwa dipenuhi oleh banyak objek yang tampaknya sedang melakukan pertempuran di udara. Menurut cerita, bola-bola kecil dan cakram-cakram muncul dari tabung besar.

Ukiran kayu pada tahun 1566 karya Hans Gleser, yang melukiskan kejadian di Nuremberg tahun 1561.

Penampakan-penampakan UFO biasanya dihubungkan sebagai gejala supernatural, malaikat dan simbol-simbol keagamaan lainnya. Beberapa penyelidik mempercayai penampakan tersebut sebagai penampakan benda aneh di zaman kuno yang berhubungan dengan laporan piring terbang di zaman modern.

Ditemukan, Dinosaurus Kerdil Berjari Tunggal di China (Kamis, 27 Januari 2011 11:46)

BEIJING (Berita Dunia) - Sebuah spesies dinosaurus baru ditemukan di kawasan Linhe, China.


Para ilmuwan mengklaim hewan ini dengan nama linhenykus monodactylus yang merupakan spesies dinosaurus pertama dengan satu jari di kedua tangannya.

Menurut tim palaeontologist internasional yang menemukannya, Linhenykus monodactylus termasuk golongan alvarezsuroids, yakni cabang dari keluarga theropoda yang mengkonsumsi daging.

Tinggi hewan ini hanya mencapai dua kaki dan memiliki berat seperti halnya burung nuri besar,

Seperti diketahui, Theropoda merupakan nenek moyang burung modern saat ini dan juga dinosaurus terpopuler seperti Tyrannosaurusdan Velociraptor.

Linhenykus sendiri ditemukan tersimpan dalam bebatuan di kawasan perbatasan antara Mongolia dan China. Diperkirakan, fosil ini berusia 84 sampai 75 juta tahun lalu.

Dari fosil yang ditemukan, Linhenykuskemungkinan besar hanya memiliki tinggi hingga dua kaki atau sekitar 60 centimeter dengan bobot seberat burung beo.demikian diberitakan Daily Mail.

Berbeda dari keluarga theropod lainnya, seperti Tyrannosaurus rex dan Velocireptor, Linhenykus hanya memiliki satu jari di setiap tangannya, dilengkapi cakar besar.

“Theropod ini tidak lazim karena hanya memiliki satu cakar di kedua tangannya,” kata Michael Pittman, peneliti dari Department of Earth Sciences University College London, seperti diberitakan Physorg.

Kemungkinan, kata Pittman, cakar ini digunakan untuk menggali dan menemukan sarang serangga.

“Satu cakar di setiap tangan membuat spesies ini menjadi satu-satunya spesies dinosaurus yang hanya memiliki satu jari,” kata Pittman. “Ini juga menegaskan luasnya evolusi yang terjadi di berbagai theropod,” ucapnya.

Pittman menyebutkan, theropod non avian (yang tidak terbang) mulai dengan lima buah jari dan kemudian berevolusi menjadi hanya punya tiga jari di setiap tangannya.

“Tyrannosaurus merupakan pengecualian karena ia punya dua jari,” kata Pittman. “Akan tetapi, satu buah jari yang dimiliki Linhenykus menunjukkan bahwa modifikasi tangan padatheropod merupakan evolusi yang sangat kompleks dan ekstensif,” ucapnya.

Alasan hilangnya dua jari lain pada Linhenykus belum diketahui. Akan tetapi, kemungkinan jari tersebut lenyap karena jari-jari itu tidak lagi aktif digunakan dan secara alami berevolusi menjadi hilang. Hal serupa yang terjadi pada spesies ikan paus dan ular yang kehilangan kakinya selama evolusi berlangsung.

Ilmuwan Bawa Teknologi Hologram Kian Dekati Kenyataan


ARIZONA (Berita SuaraMedia) - Ilmuwan asal University of Arizona telah mengembangkan teknologi dimana suatu hari yang bisa digunakan untuk menyimpan sejumlah besar data dalam bentuk holografik.

Menurut salah satu ilmuwan Nasser Peyghambarian, substansi optik ini yang akan menawarkan aplikasi masa depan dalam bidang kedokteran dan manufaktur, serta dalam industri hiburan.

"Teknologi seperti komunikasi secara langsung dengan hologram sepertinya hanya ada di dalam film saja. Dan kami para ilmuwan mencoba membawanya keluar ke alam nyata," sebutnya, seperti diberitakan Nature.

"Tapi sekarang kita telah menunjukkan bahwa menciptakan hologram dinamis dari ukuran dan resolusi seperti di film adalah sebuah kenyataan," tambahnya.

Nasser mengaku bahwa tantangan awal untuk mencapai kualitas hologram sejati telah berhasil diatasi ketika tim berhasil menciptakan material yang mampu merekam dan menampilkan gambar 3D dengan refresh rate dua detik.


Yang pasti, sistem prototipe 3D menurut Peyghambarian menangkap informasi dengan syuting sebuah objek dari berbagai sudut - menggunakan total 16 kamera yang masing-masing mengambil gambar objek setiap detik.

Gambar tadi, selanjutnya diolah menjadi data pixel holografik oleh komputer yang mengirim sinyal ke dua laser, yang kemudian menulis data ke materi rekaman.

Selama proses penulisan, kedua materi bergabung untuk menciptakan sebuah pola interferensi cahaya dan patch gelap dalam bahan rekaman. gambar 3D kemudian direkonstruksi dengan menembakkan cahaya lain di pola.

"Dalam hologram statis, sifat fisik dari bahan rekaman secara permanen diubah oleh pola interferensi, sehingga gambar tidak pernah bisa segar," kata Nasser.(ar/ok/yhn)